Feature

Pasca COVID-19: Bagaimana cara jurnalis mengatasi 'kenormalan baru'?

By Muhammad Arby

Sejumlah jurnalis di Indonesia bersiap menyambut era 'kenormalan baru' pasca COVID-19, berikut ini pemikiran mereka.

Dengan sebagian besar negara, termasuk Indonesia, menghabiskan hampir tiga bulan dalam kebijakan jaga jarak, masyarakat tiba-tiba dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan 'kenormalan baru'.

Satu hal yang pasti, menyesuaikan diri dengan perubahan bisa jadi sesuatu yang menantang.

"'Kenormalan baru' adalah tantangan baru. Kami dituntut untuk lebih adaptif dan kreatif dalam bekerja," kata Tri Wahyuni ​​dari CNNIndonesia.com.

Afut Syafril dari ANTARA News berharap agar pekerja media dapat lebih disiplin dalam menerapkan aturan mengenai pencegahan COVID-19 mendatang.

Sementara itu, Denty Piawai Nastitie dari KOMPAS dan Jurnalis Lepas, Rendy Mulyanto, lebih menekankan pada bagaimana masyarakat akan lebih peduli dengan kesehatan mereka.

"'Kenormalan baru' ini tidak berarti kembali ke masa pandemi, tetapi kita harus menjadi lebih baik untuk meningkatkan standar hidup," kata Denty.

Leo Galuh dari PaRR juga mengatakan bahwa industri media juga akan sedikit berubah dan beradaptasi dengan 'kenormalan baru', dengan webinar dan konferensi pers online diharapkan menjadi rutinitas baru dalam industri media.

"Kita akan bekerja lebih banyak di depan layar," kata Yusuf Harfi dari Howdy Indonesia.

Akan tetapi, perubahan adalah esensi kehidupan -- semuanya dalam proses bergerak, tumbuh, beradaptasi, dan berubah. Meskipun perubahan itu mungkin terjadi secara tiba-tiba, para jurnalis akan selalu menemukan cara untuk beradaptasi terhadap hal tersebut.

"Kalau saya sendiri menanggapi 'kenormalan baru' itu ya dengan normal-normal saja. Karena dalam kehidupan, perubahan adalah hal yang biasa," klaim Tri.

More stories


Telum Media

Database

Jurnalis
Leo Galuh Mitra Hartono

Equity Capital Market Reporter

Denty Piawai Nastitie

Journalist

Tri Wahyuni

Broadcast Journalist

Afut Syafril

Broadcast Coordinator

Randy Mulyanto

Freelance Indonesia and Timor-Leste Correspondent

Yusuf Harfi

Founder

Media
Telum Media

1 contact, 124 permintaan media

Get in touch to hear more

Minta demo

Telum Media

Peringatan

Lansiran email reguler yang menampilkan berita terbaru dan perpindahan dari industri media di seluruh Asia Pasifik

Berlangganan alert