Feature

Telum Vox Pop: 5 hal yang perlu diketahui tentang jurnalisme olahraga

Telum berbicara dengan beberapa jurnalis olahraga untuk mengeksplorasi tentang lima hal yang mungkin belum diketahui orang tentang jurnalisme olahraga.

Memiliki minat di bidang olahraga, mengerti bermacam-macam aturan di berbagai cabang olahraga, tahu cara menulis, hingga fasih berbicara dalam beberapa bahasa. Apakah itu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang jurnalis olahraga?

Mari kita tanya langsung kepada para jurnalis olahraga, yang akan memaparkan sendiri lima hal yang perlu diketahui tentang jurnalisme olahraga:


giphy.gif Andika Putra, Journalist, BolaSkor.com
1. Tak semua jurnalis mengerti olahraga
"Ada beberapa olahraga yang kami pun baru tahu seperti Xiangqi atau yang biasa dikenal dengan catur gajah. Siapa yang familier dengan olahraga tersebut? Jadi menurut saya Jurnalis Olahraga itu selain harus tahu dan gigih mencari tahu hal mengenai olahraga."

2. Siap kerja di akhir pekan
"Kebanyakan pertandingan olahraga diselenggarakan pada akhir pekan. Seperti olahraga sepak bola yang seringkali digelar di akhir pekan."

3. Komunikasi yang baik
"Jurnalis Olahraga harus memiliki komunikasi yang baik karena harus menjalin hubungan dengan narasumber. Beberapa atlet tidak punya komunikasi yang baik, berbeda dengan politikus yang terbiasa bicara untuk pencitraan."

4. Berani capek
"Ketika meliput multi-event seperti Asian Games dan SEA Games, biasanya kita akan sering berjalan kaki dari venue ke venue selama dua pekan. Jurnalis Olahraga butuh fisik yang bagus."

5. Berani kecewa
"Misalnya Anda suka tim A. Ketika jadi Jurnalis, Anda akan tahu kebusukan tim tersebut. Anda harus siap kecewa dengan apa yang Anda sukai sebelumnya."


giphy.gif Benediktus Gerendo Pradigdo, Editor, Bola.com
1. Tak hanya tertarik satu jenis olahraga
"Misalnya kita suka dengan sepak bola. Ketika jadi jurnalis olahraga, tidak boleh sekadar suka dengan sepak bola. Kita harus siap liputan basket, tinju, panahan, angkat besi."

2. Riset mendalam
"Ketika kita datang untuk meliput olahraga yang tidak terlalu disukai, harus tahu siapa saja nama pemain, prestasi, dan lainnya. Hal ini agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang mendalam juga."

3. Berpengetahuan mengenai industri olahraga
"Kita harus tahu proses federasi olahraga dalam membentuk tim yang kuat, pembinaan, kompetisi. Ini adalah sesuatu yang perlu kita tahu apakah industri olahraga berjalan dengan semestinya atau tidak."

4. Kemampuan komunikasi dengan atlet
"Politisi atau pejabat jago berbicara di depan umum. Tapi ketika meliput atlet, tidak semua atlet dapat merangkai kata-kata dengan baik."

5. Harus pulang malam
"Jurnalis Olahraga bisa kerja extra time terutama jika ada kompetisi, pertandingan, atau acara federasi yang dilakukan malam hari. Ketika orang bilang, 'Enak ya jadi Jurnalis Olahraga bisa masuk stadion tidak antri.' Betul, tapi kami harus mencatat dan berpikir di tengah euforia."


giphy.gif Satria Perdana, Editor, IDN Times
1. Adaptasi akan mudah bila suka olahraga
"Harus tahu aturan main setiap olahraga seperti apa. Kalau tidak tertarik dengan olahraga, adaptasinya akan lama untuk menjadi Jurnalis Olahraga yang sukses."

2. Padat kerja di akhir pekan
"Match day kebanyakan di akhir pekan seperti Liga Primer Inggris. MotoGP dan F1 pun sama."

3. Dianggap 'senang-senang' ketika ke luar kota / negeri
"Di luar kota / negeri tidak senang-senang, tapi lebih mendapat tekanan untuk mendapatkan berita yang berkualitas. Ketika pergi ke luar negeri untuk ajang multievent, mental Anda untuk bertahan hidup sebagai manusia diuji."

4. Menyadur berita tidak boleh percaya satu sumber saja
"Jurnalis Olahraga harus selalu cek kredibilitas media lain dalam menyadur. Ini harus hati-hati."

5. Tidak mudah membuat berita olahraga
"Perlu sebuah kreativitas. Ini yang akan jadi pembeda dengan tulisan Jurnalis Olahraga lainnya."


giphy.gif Wila Wildayanti, Reporter, BolaSport.com
1. Sering bertemu atlet
"Meski begitu, proses untuk bertemu atlet tidak mudah. Komunikasi dengan atlet sekarang sangat susah. Tidak semua atlet mau diwawancara. Apalagi atlet yang sudah dipegang agensi."

2. Susah cari berita olahraga
"Harus punya ide yang segar seputar olahraga. Apalagi ketika membuat tulisan panjang seperti kolom / opini."

3. Waktu kerja lebih santai daripada jurnalis politik
"Kelihatan lebih santai, tapi sebetulnya lebih panjang daripada Jurnalis di sektor lain. Anda akan datang dari sebelum pertandingan, dan menyelesaikan pekerjaan Anda terlebih dahulu usai pertandingan sebelum pulang."

4. Gaji
"Menjadi wartawan di Indonesia gajinya tidak sebesar negara lain."

5. Jurnalis Olahraga Perempuan lebih mudah dalam mendapatkan informasi
"Jurnalis Olahraga Perempuan lebih mudah mendapatkan informasi eksklusif terutama dari narasumber laki-laki. Tapi tidak semua narasumber juga seperti itu."
 
Lihat konten Telum lainnya:
Telum Vox Pop: 5 hal yang perlu diketahui tentang jurnalisme travel
Telum Talks To… Helena Eka Santhika, Jalantikus.com
Telum Talks To... Haifa Inayah, Chief Executive Officer of Catch Me Up!
Telum Talks To... Ira Guslina, Editor-in-Chief, Tempias.com
Indonesian journalists gear up as in-person events return
Lihat konten eksklusif Telum:
5 hal yang perlu diketahui tentang Aqua Indonesia

More stories


Telum Media

Database

Jurnalis
Satria Permana

Editor

Benediktus Gerendo Pradigdo

Editor

Andhika Putra

Journalist

Wila Wildayanti

Reporter

Media
Telum Media

1 contact, 122 permintaan media

Bola.com

21 contacts, 1 media request

IDN Times

87 contacts, 10 permintaan media

BolaSport.com

19 contacts

BolaSkor.com

9 contacts, 2 permintaan media

Get in touch to hear more

Minta demo

Telum Media

Peringatan

Lansiran email reguler yang menampilkan berita terbaru dan perpindahan dari industri media di seluruh Asia Pasifik

Berlangganan alert