Interview
Telum Talks To… Helena Eka Santhika, Jalantikus.com
Pekan ini Telum berbincang dengan Helena Eka Santika selaku Pemimpin Redaksi di Jalantikus.com, mengenai media tersebut dan tips dalam membuat rilis pers yang baik.
Jalantikus.com itu media yang seperti apa sih?
Sepuluh tahun yang lalu, Jalantikus.com seperti situs CNET. Lalu kemudian membuat berita mengenai hiburan, anime, dan games. Sister company Jalantikus.com adalah Maingames yang sekarang menjadi official partner-nya Facebook Gaming di Indonesia dan beberapa negara lain.
Jadi Jalantikus.com memang lebih membahas ke berita teknologi dan hiburan seperti anime. Saat ini kami mengangkat isu seputar selebritas dan lain-lain.
Boleh diceritakan kenapa fokus secara khusus di NFT? Apakah karena memang karena banyak yang berhubungan dengan dunia esports atau apa?
Ini merupakan inisiasi baru dari CEO kami. Dia melihat pasar NFT mulai ramai. Pada awalnya kami khusus membahas NFT yang terkait gaming. Tapi sekarang kami juga mulai bahas hal lain, karena NFT di Indonesia sempat popular lantaran fenomena Ghazali. Jadi kami mulai merambah ke NFT Art juga, serta blockchain dan crypto currency. Tapi kami tidak terlalu membahas blockchain dan crypto currency secara mendalam karena itu terlalu ekonomi. Jadi kami memilih untuk membahas hal yang beririsan dengan game dan teknologi seperti NFT.
Bagaimana media Anda bertahan di masa pandemi?
Dari segi industri, pada akhirnya revenue kami rely on SEO. Karena untuk sales-nya kan agak kurang, jadi memang digenjot di SEO dan revenue stream digital lainnya untuk bertahan di masa pandemi. Dan itu bisa kami optimalisasikan.
Menurut pendapat Anda, seperti apa rilis pers yang baik?
PR itu mestinya jadi jembatan kepentingan brand dan jurnalis. Terkadang rilis yang diberikan terlalu condong ke brand dan tidak ada siginifikansinya. Menurut saya, rilis yang baik adalah yang berimbang antara kepentingan brand dengan media. Rilis yang memiliki nilai berita yang bagus dapat dengan mudah diterbitkan.
Saya lihat beberapa rilis cukup baik karena bisa membaca trend saat ini sembari memasukkan kepentingan brand. Jadi dua-duanya diuntungkan. Media mendapat informasi yang dibutuhkan pembaca, demikian juga pihak brand. Seperti itu rilis yang baik menurut saya.
Namun sebagian humas / korporat juga ada yang membuat terjemahan rilis seperti Google Translate. Harus lebih memahami lagi produknya, atau diskusi terlebih dahulu agar bahasa yang ditulis lebih dimengerti. Kalau humas / korporat tidak paham dengan apa yang mereka tulis, kami dan para pembaca lain pun demikian.
Bagaimana Anda melihat Jalantikus.com dalam lima tahun mendatang?
Jalantikus.com harus terus mengikuti trend. Kami cukup update dengan berita teknologi terbaru seperti NFT. Jadi kami akan tetap ikuti trend terbaru di sektor teknologi.
Sepuluh tahun yang lalu, Jalantikus.com seperti situs CNET. Lalu kemudian membuat berita mengenai hiburan, anime, dan games. Sister company Jalantikus.com adalah Maingames yang sekarang menjadi official partner-nya Facebook Gaming di Indonesia dan beberapa negara lain.
Jadi Jalantikus.com memang lebih membahas ke berita teknologi dan hiburan seperti anime. Saat ini kami mengangkat isu seputar selebritas dan lain-lain.
Boleh diceritakan kenapa fokus secara khusus di NFT? Apakah karena memang karena banyak yang berhubungan dengan dunia esports atau apa?
Ini merupakan inisiasi baru dari CEO kami. Dia melihat pasar NFT mulai ramai. Pada awalnya kami khusus membahas NFT yang terkait gaming. Tapi sekarang kami juga mulai bahas hal lain, karena NFT di Indonesia sempat popular lantaran fenomena Ghazali. Jadi kami mulai merambah ke NFT Art juga, serta blockchain dan crypto currency. Tapi kami tidak terlalu membahas blockchain dan crypto currency secara mendalam karena itu terlalu ekonomi. Jadi kami memilih untuk membahas hal yang beririsan dengan game dan teknologi seperti NFT.
Bagaimana media Anda bertahan di masa pandemi?
Dari segi industri, pada akhirnya revenue kami rely on SEO. Karena untuk sales-nya kan agak kurang, jadi memang digenjot di SEO dan revenue stream digital lainnya untuk bertahan di masa pandemi. Dan itu bisa kami optimalisasikan.
Menurut pendapat Anda, seperti apa rilis pers yang baik?
PR itu mestinya jadi jembatan kepentingan brand dan jurnalis. Terkadang rilis yang diberikan terlalu condong ke brand dan tidak ada siginifikansinya. Menurut saya, rilis yang baik adalah yang berimbang antara kepentingan brand dengan media. Rilis yang memiliki nilai berita yang bagus dapat dengan mudah diterbitkan.
Saya lihat beberapa rilis cukup baik karena bisa membaca trend saat ini sembari memasukkan kepentingan brand. Jadi dua-duanya diuntungkan. Media mendapat informasi yang dibutuhkan pembaca, demikian juga pihak brand. Seperti itu rilis yang baik menurut saya.
Namun sebagian humas / korporat juga ada yang membuat terjemahan rilis seperti Google Translate. Harus lebih memahami lagi produknya, atau diskusi terlebih dahulu agar bahasa yang ditulis lebih dimengerti. Kalau humas / korporat tidak paham dengan apa yang mereka tulis, kami dan para pembaca lain pun demikian.
Bagaimana Anda melihat Jalantikus.com dalam lima tahun mendatang?
Jalantikus.com harus terus mengikuti trend. Kami cukup update dengan berita teknologi terbaru seperti NFT. Jadi kami akan tetap ikuti trend terbaru di sektor teknologi.
More stories
Telum Media
Database
Get in touch to hear more
Minta demoTelum Media
Peringatan
Lansiran email reguler yang menampilkan berita terbaru dan perpindahan dari industri media di seluruh Asia Pasifik
Berlangganan alert